Kenapa Mukmin Bersedih?
Al-Hasan al-Bashri رحمه الله berkata :
"Orang yg mengetahui bahwa kematian itu pasti menjemputnya, hari Kiamat itu adalah waktu yang telah dijanjikan-Nya, dan berdiri di hadapan Allah adalah hari persaksiannya, maka dia pasti bersedih"
(Mawaa'izh al-Imam al-Hasan al-Bashri hal 121 oleh Shaalih Ahmad asy-Syami)
إن المؤمن يصبح حزينا ويمسي حزينا، ولايسعه غير ذلك، لأنـه بيـن مخـافتـين : بين ذنب قد مضى لايدري ما الله يصنع فيه، وبين أجل قد بقي لايدري مايصيبه فيه من المهالك
"Sesungguhnya MUKMIN itu memasuki "waktu paginya" dalam keadaan bersedih dan memasuki "sore harinya" juga dalam keadaan dia bersedih. Tidaklah mungkin baginya untuk bisa menghindari perkara tersebut, karena dia (senantiasa) berada di antara dua perkara yang menakutkan :
(1). Takut akan dosanya yg telah berlalu, dalam keadaan dia itu tidak mengetahui apa yang akan Allah perbuat dengannya
(2). Takut akan ajalnya (yaitu umurnya) yang masih tersisa, dalam keadaan dia pun tdk tahu apa yg akan menimpanya saat itu berupa perkara2 yang bisa saja membinasakannya" (Al-Hilyah II/132)
Baca Juga: Penghuni Surga Itu Bagi Yang Sedih dan Takut Saat Di Dunia
Mukmin yang akan meninggalkan dunia ini tidaklah ia itu menangis karena dunia yg akan ditinggalkannya, namun mereka menangis karna akan memasuki akhirat, & merasa belum byk berbekal untuknya..
Saudaraku, janganlah menahan air mata, hingga melihat keuntungan yang pasti di akhirat, & jangan bertaubat lalu "merasa" gembira, sebelum mengetahui "akibat" & "hasilnya" di hari Kiamat nanti...
Oleh ► Ustadz Najmi Umar Bakkar
