As-Sunnah, secara bahasa (lughawi) artinya Jalan atau Ajaran, meliputi jalan yang baik atau yang buruk.
Sedangkan menurut istilah ulama, sunnah memiliki beberapa makna sebagai berikut.
► Menurut ulama ahli hadits, as-Sunnah ialah semua yang disandarkan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang berupa Qaul (perkataan), Fi’il (perbuatan), Taqrir (penetapan, pengakuan) atau Sifat. Istilah Sunnah ini semakna dengan Hadits.[Al-Fushul fî Mush-thalah Haditsir-Rasul, Syaikh Tsanaullah az-Zahidi, hlm. 3.]
► Mmenurut ulama ushul fiqih, Sunnah ialah dalil-dalil agama yang datang dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bukan berupa al-Qur’ân, meliputi Qaul (perkataan), Fi’il (perbuatan), dan Taqrir (penetapan, pengakuan).[Lihat kitab-kitab ushul fiqih dalam bab as-Sunnah.]
► Menurut istilah ulama ahli fiqih, ialah sesuatu yang diperintahkan syari’at dengan perintah yang tidak wajib, sehingga pelakunya mendapatkan pahala, sedangkan yang meninggalkannya tidak disiksa.
► Sunnah dalam istilah ahli fiqih ini semakna dengan Mustahab, Mandub, Tathawwu’, atau Nafilah. Kebalikannya adalah Wajib atau Fardhu.[Mudzakkirah Ushulil-Fiqih, Syaikh Muhammad Amin asy-Syinqithi, hlm. 4.]
Baca Juga: Apa Itu Salaf?
Menurut istilah ulama-ulama Salaf atau ulama aqidah, yang dimaksud dengan Sunnah ialah petunjuk (ajaran) Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya yang berupa ilmu, keyakinan, perkataan, dan amal perbuatan.
Imam Ibnu Rajab al-Hanbali rahimahullah berkata, “Sunnah adalah jalan yang dilewati, dan hal itu mencakup berpegang teguh dengan petunjuk Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para Khulafaur Rasyidin, yang berupa keyakinan, amal perbuatan, dan perkataan. Inilah Sunnah yang sempurna”.[Jami’ul-‘Ulum wal-Hikam, penerbit Darul-Ma’rifah, Beirut, cet. 1, th. 1408 H, hlm. 263.]
Syaikhul Islam Ibnu Timiyah rahimahullah menyatakan : “Sunnah adalah sesuatu yang ditegakkan di atas dalil syari’at, yakni ketaatan kepada Allah dan RasulNya, baik itu perbuatan beliau, atau perbuatan yang dilakukan di masa hidup beliau, atau belum pernah beliau lakukan dan tidak pula pernah dilakukan di masa hidup beliau karena pada masa itu tidak ada hal yang mengharuskan itu dilakukan pada masa hidup beliau, atau karena ada hal yang menghalanginya”. [Majmu’ Al-Fatawa oleh Ibnu Taimiyah XXI : 317].
Dengan demikian perngertian itu, berarti adalah mengikuti jejak Rasulullah secara lahir dan batin, dan mengikuti jalan hidup orang-orang terdahulu dari generasi awal umat ini dari kalangan Al-Muhajirin dan Al-Anshar. [Refernsi sebelumnya III : 157].
Adapun Sunnah dengan makna ini kebalikannya adalah bid’ah. Artinya, umat Islam wajib mengikuti Sunnah, dan wajib menjauhi bid’ah, sebagaimana telah diwasiatkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya.
Baca Juga: Salafi Bukan Aliran Tertentu
