Makna Syirik
► Syirik adalah menjadikan sekutu bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam rububiyah, uluhiyah, asma’ dan sifat-Nya, atau pada salah satunya.
• Apabila seorang manusia meyakini bahwa bersama Allah Subhanahu wa Ta’ala ada yang menciptakan, atau yang menolong, maka dia seorang musyrik.
• Barangsiapa yang meyakini bahwa seseorang selain Allah Subhanahu wa Ta’ala berhak disembah, maka dia seorang musyrik.
• Barangsiapa yang meyakini bahwa bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala ada yang serupa pada asma’ dan sifat-Nya, maka dia seorang musyrik.
Baca Juga: Beberapa Prinsip Aqidah Imam Syafi'i
Dasar Syirik
Dasar syirik dan pondasinya yang ia dibangun di atasnya adalah bergantung kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Barangsiapa yang bergantung kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala niscaya Dia Subhanahu wa Ta’ala menyerahkannya kepada sesuatu yang dia bertawakkal kepadanya, menyiksanya dengannya, menghinakannya dari sisi yang dia bergantung dengannya. Jadilah ia tercela, tidak ada pujian baginya, terhina, tidak ada penolong baginya, seperti firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
لاَّتَجْعَلْ مَعَ اللهِ إِلاَهًا ءَاخَرَ فَتَقْعُدَ مَذْمُومًا مَخْذُولاً
Janganlah kamu adakan ilah-ilah yang lain di samping Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah). [Al-Isra`/17 :22]
